Selasa, 30 April 2013
Tutorial Membuat Database Dengan Sql
23.00
2 comments
Tutorial Membuat Database Dengan Sql
(Sebagai contoh database untuk pendataan mahasantri Ma’had Sunan
Ampel al- ‘Ali)
SQL merupakan sub bahasa pemograman yang khusus dipergunakan
untuk memanipulasi basis data
Perintah-perintah dalam SQL bisa disebut dengan query.Ada tiga sub
perintah:1. DDL -> Data Definition Language2. DML -> Data
Manipulation Language3. DCL -> Data Control Language
1. Data Definition Language (DDL) Perintah Dasar untuk
membangun kerangka nya database, seperti:
a. CREATE : Perintah ini digunakan untuk membuat. Membuat
database baru, view baru, kolom, dll.
b. ALTER : Perintah ini digunakan untuk mengubah
strukturnya tabel yang sudah jadi sebelumnya.
c. DROP : Perintah ini digunakan untuk menghapus
database dan tabel.
2. Data Manipulation Language (DML) Ini
adalah perintah untuk memanipulasi data dalam database yang sudah dibuat. Perintah-perintahnya seperti
:
a. INSERT : Perintah ini digunakan untuk menyisipkan atau
memasukan databaru ke dalam tabel.
b. SELECT : Perintah
ini digunakan untuk mengambil data atau menampilkan data dari suatu
tabel.
c. UPDATE : Perintah ini digunakan untuk memperbarui data
lama menjadi data baru.
d. DELETE : Perintah ini digunakan untuk menghapus data dari
tabe
Pembuatan Database pada latihan kita ini menggunakan menggunakan SQLyog
Enterprise sedikit berbeda jika membuat database SQL dengan menggunakan
PhpMyadmin. Tetapi perintah-perinta SQL dasar yang diatas tetap digunakan.
Kentungan database menggunakan SQLyog adalah pembuatan database bisa sekalian
dengan pembuatan koneksinya dan satu keneksi bisa untuk banyak database atau
juga hanya satu database tergantung dari user atau kegunaannya.
Namun walaupun sudah menggunakan atau mengenalkan koneksinya di SQLyog tapi
untuk koneksi antara form dan database juga harus melakukan koneksi dengan
menggunakan odbcad32.
1. Aktifkan XAMPP
Klik start pada tombol mysql untuk melakukan koneksi dengan
server offline.
2. Buka sql lalu buat new koneksi.
MySQL host addres isi dengan localhost
Username = root
Password = (bisa diisi bisa jga dibiarin kosong)
Port = 3306
Lalu klik Connet seperti yang ada pada gambar
3. Buat database baru
Ada dua cara untuk membuat database baru :
Pertama dengan sourcode
CREATE
DATABASE [IF NOT EXISTS] nama_database;
Bentuk perintah di atas akan
membuat sebuah database baru dengan nama nama_database. Aturan penamaan sebuah
database sama seperti aturan penamaan sebuah variabel, dimana secara umum nama
database boleh terdiri dari huruf, angka dan under-score (_). Jika database
yang akan dibuat sudah ada, maka akan muncul pesan error. Namun jika ingin otomatis
menghapus database yang lama jika sudah ada, aktifkan option IF NOT
EXISTS.Setiap kita membuat database baru, maka sebenarnya MySQL akan membuat
suatu folder (direktori) sesuai dengan nama databasenya yang ditempatkan secara
default di \mysql\data. Di dalam folder tersebut nantinya akan terdapat
file-file yang berhubungan dengan tabel dalam database.
Berikut ini contoh perintah untuk
membuat database baru dengan nama “ma’hadsunanampel” :
CREATE DATABASE ma’hadsunanampel;
Jika query di atas berhasil
dieksekusi dan database berhasil dibuat, maka akan ditampilkan pesan sebagai
berikut :
Query OK, 1 row affected (0.02
sec)
Kedua dengan tool yang sudah ada
Klik pada bagian menu databse lalu klik
create database seperti yang ada pada gambar
4. membuat tabel database
Disni saya akan membuat tabel dengan nama :
1 Data_asrama
a. Kode_asrama
b. Nama_asrama
c. Kapasitas
d. Jumlah_kamar
e. Jumlah_kamaar_mandi
f.
_penghuni
2 Data_idaroh
a.
Id_murobbi
b.
Nama_murobbi
c.
Id_CO
d.
Nama_CO
e.
Kode_asrama
3 Data_kamar
a.
Kode_asrama
b.
No_kamar
c.
Id_musyrif
d.
Id_mahasantri
4 Data_mahasantri
a.
Kode_asrama
b.
Id_mahasantri
c.
Nama_mahasantri
d.
Alamat
e.
Jurusan
f.
Fakultas
5 Data_musyrif
a.
Kode_asrama
b.
Id_musyrif
c.
Nama_musyrif
d.
Alamat
e.
Jurusan
f.
Fakultas
g.
Semester
Kemudian isikan data pada setiap
tabel tersebut sesuai dengan data yang diperolehkan
Misal :
Perintah untuk mengisikan data pada tabel asrama
Sehingga setelah dilihat tabel
akan terisi sebagai berikut :
Lakukan hal yang sama pada
tabel-tabel berikutnya sehingga diperolehkan data :
demikian tutorial untuk membuat database ma'had sunan ampel sekaligus tabel-tabel didalamnya. semiga bermanfaat dan bila ada kesalahan maaf ya,,, sama-sama belajar,,,,
Sabtu, 27 April 2013
Database
02.51
No comments
Pengertian Database
Basis data (database) adalah
Representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan. Data perlu disimpan dalam
basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam
basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Dalam maksud yang sama, bisa juga diartikan
sebagai sekumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses
oleh sebuah software tertentu. Database tersusun atas bagian yang disebut field
dan record yang tersimpan dalam sebuah file. Sebuah field merupakan kesatuan
terkecil dari informasi dalam sebuah database. Sekumpulan field yang saling
berkaitan akan membentuk record. Tiga faktor utama yang membentuk suatu
database adalah sebagai berikut.
a.
field di dalam database diartikan
sebagai identitas spesifik dari sebuah objek. Misal objeknya mobil, field
warnanya biru, field bahan bakar solar, dst
b.
record secara umum artinya merekam, atau
rekaman. Di dalam database disebut juga sebagai kumpulan identitas dari satu
object. Kumpulan dari beberapa field tentang satu objek. Misalnya database
tentang mobil, masing-masing mobil memiliki satu record yang datanya disimpan
di dalam berbagai field.
c.
file adalah arsip
yang disimpan dalam suatu media, yang terdiri dari kumpulan karakter, dan
didokumentasikan dalam bentuk data digital oleh komputer.
Adapun Struktur Database
adalah: Database File/TableRecord Elemen data/Field dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:
1.
Bersifat data oriented dan
bukan program oriented.
2.
Dapat
digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3.
Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume
maupun strukturnya.
4.
Dapat memenuhi kebutuhan
sistem-sistem baru secara mudah
5.
Dapat
digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Hubunga
logis file dapat diperoleh dengan hubungan eksplisit dan implisit. Hubungan
eksplisit, antara record dari
beberapa file dengan menyusun record-record
tersebut dalam suatu hirarkhis, yang disebut struktur hirarkhis adalah dimana
setiap catan pada suatu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai record setingkat lebih rendah.
Meskipun
struktur hirarkhis mempunyai kemampuan luar biasa dalam mengatasi
kendala-kendala fisik, namun penggunaan hubungan eksplisit tersebut masih
mempunyai kelemahan.
Hubungan implisit, hubungan antar record yang tidak harus dinyatakan
secara eksplisit, link field
khusus tidak perlu disertakan dalam record.
Pendekatan ini disebut dengan struktur relasional dan menggunakan hubungan implisit,
yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari record data yang telah ada. Keuntungan dari steruktur relasional bagi
CBIS (computer based information system), sistem informasi berbasis kamputer) adalah fleksibilitas yang ditawarkannya dalam
rancangan dan penggunaan database. Pengguna dan spesialis informasi dibebaskan
dari keharusan mengidentifikasi semua informasi yang diperlukan sebelum
menciptakan database, dan prinsip utama database adalah pengaturan data dengan
tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali.
Adapun ciri-ciri basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Efisiensi
meliputi kecepatan, ukuran, dan ketepatan
b.
Data
dalam jumlah besar.
c.
Berbagi
Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
d.
Mengurangi
bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan inkonsisten data.
Pengertian dari database
terdistribusi adalah, Semua perusahaan atau organisasi yang menggunakan Relation Database Management System
(RDBMS) biasanya mempunyai database yang banyak atau tidak hanya satu. Oleh
karena itu kenapa mereka biasanya menggunakan konsep sistem terdistribusi dalam
implementasinya. Ada beberapa faktor penyebabnya antara
lain :
a.
Perbedaan database biasanya
didasarkan pada fungsionalitas dari database itu sendiri, misalkan untuk bagian
keuangan, pemasaran ataupun sumberdaya manusia.
b.
Perbedaan database juga
biasanya didasarkan pada letak geografis yang ada, semisal untuk dalam satu
kota.
c.
Perbedaan database juga
biasanya didasarkan pada bagaimana cara mengaksesnya misalkan untuk database
transaksi atau untuk penggudangan data (data warehouse).
d.
Database pada internet Commerce biasanya diduplikasi
sebagai cadangan dengan skala kemampuan yang sama.
e.
Database
juga dibedakan untuk sistem yang sedang berjalan ataupun untuk yang sedang
dikembangkan.
Untuk mengakomodasi kebutuhan
itu maka oracle membentuk suatu skema yang memungkinkan semuanya bisa terjadi
dengan konsep sistem terdisribusi. Selain struktur database juga mempunyai
konsep atau rancangan yang biasa di sebut dengan konsep database diantaranya
adalah konsep terdistribusi.
Konsep database terdistribusi adalah suatu koleksi data
komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang
memudahkan pengambilan kembali. Integrasi logis dari record-record dalam banyak file ini disebut konsep database yang
bertujuan untuk meminimumkan pengulangan data (duplikasi data artinya data yang
sama disimpan dalam beberapa file) dan mencapai independensi data (kemampuan
untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada
program yang memproses data).
Independensi
data diperoleh dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel data dan kamus
yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk
mengakses data.
Hirarkhi data dalam
konsep system database yaitu Database, File, Record, dan Elemen Data. Teknologi sistem database terdistribusi
dimana kuncinya adalah integrasi, bukan sentralisasi, serta teknologi ini
mencoba untuk mencapai integrasi tanpa sentralisasi.
Database terdistribusi berbeda dengan database
terdesentralisasi, dimana database terdistribusi merupakan suatu database
tunggal logik yang secara fisik disebarkan kepada komputer-komputer pada banyak
lokasi yang kemudian saling dikoneksikan oleh link data komunikasi. Sedangkan database terdesentralisasi
merupakan koleksi database independen
pada komputer yang tidak terhubung dalam suatu jaringan. Suatu sistem database terdistribusi terdiri atas situs-situs yang
saling berpasangan yang tidak saling membagi komponen fisik. Sistem database
akan berjalan pada situs yang independen.
Dalam menyusun suatu data terdistribusi perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Replikasi data, data-data harus tetap up-to-date tanpa kompromisasi pada performansi
- Akses yang terjadi secara bersamaan, harus menghindari terjadinya kesalahan pada data
- Masalah keamanan
- Masalah reliabilitas.
Sistem database terdistribusi pada Oracle mengijinkan
aplikasi-aplikasi untuk mengakses data dari database yang lokal maupun jauh.
Dalam sebuah sistem database terdistribusi homogen setiap database merupakan
Oracle Database, sedangkan pada sistem database terdistribusi heterogeneous
paling sedikit satu diantara sekumpulan database bukan merupakan Oracle
Database. Distribusi basis data menggunakan arsitektur client/server untuk
memproses permintaan informasi.
Tahap-tahap atau
faktor terciptanya database adalah sebagai barikut, dari pengertiannya database
sendiri database dapat diartikan sebagai sekumpulan data atau fakta yang saling
berhubungan dan di susun menjadi satu kesatuan
dan disimpan secara bersamaan. Proses terciptanya suatu database terjadi
dari beberapa tahap yaitu,
menentukan
kebutuhan data, menjelaskan data, dan memasukkan data ke dalam database.
a.
Menentukan
kebutuhan data.
Mendefenisikan kebutuhan data adalah langkah kunci dalam
CBIS (computer based information system,
sistem informasi berbasis kamputer). Ada dua pendekatan dalam tahap ini
yaitu pendekatan berorientasi proses dengan cara mengikuti langkah-langkah yang
telah ditetapkan yaitu mendefinisikan masalah, menetapkan data untuk diproses
sebagai informasi, kemudian mendefinisikan informasi yang diperlukan
selanjutnya memproses dan mengolah informasi, selanjutnya proses terakhir
adalah mengambil keputusan dalam
pemecahan masalah. Yang kedua adalah pendekatan model perusahaan.
Pendekatan ini untuk mengatasi kelemahan pendekatan yang pertama (sukar
mengaitkan data suatu sistem ke data sistem lain). Oleh karenanya diatasi
dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan kemudian menyimpan data
tersebut dalam database.
b.
Menjelaskan data.
Setelah
elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka elemen data tersebut
dijelaskan dalam bentuk kamus data (data
dictionary). Kamus data adalah suatu ensiklopedi dari informasi yang
berkenaan dengan data organisasi/perusahaan, dan penjelasan ini dikomunikasikan
kepada komputer melalui data
description language - DDL, yang menghasilkan skema. Subskema
mencerminkan kebutuhan para pemakai individual.
c.
Memasukkan data.
Setelah
skema dan subskema diciptakan data dapat dimasukkan kedalam database. Hal ini
dapat dilakukan dengan memasukkan data langsung ke dalam DBMS (database management system), membaca
data dari pita atau piringan atau melakukan scan data secara optis. Data siap
untuk digunakan setelah berada dalam database.
Setelah
tahap penciptaan selesai dan database telah terbentuk maka database tersebut
akan digunakan atau dipakai. Pengguna atau pemakai database dapat berupa orang
atau program aplikasi. Orang biasanya menggunakan database dari terminal dan
mengambil data dan informasi dengan menggunakan query language. Istilah query adalah permintaan informasi dari
database, dan arti dari query language adalah bahasa khusus yang user friendly yang memungkinkan
komputer menjawab query atau permintaan informasi atau datatersebut.
Permintaan-permintaan tersebut akan di eksekusi atau di jalankan oleh database
dengan proses sebagai berikut.
a.
Data Manipulation Language (DML) menentukan DBMS (database
management system) data apa yang diperlukan.
b.
DBMS memeriksa skema dan subskema untuk menguji bahwa data
ada dalam database.
c.
DBMS meneruskan permintaan data ke sistem operasi.
d.
DBMS mengambil data dan memasukkannya ke dalam area
penyimpanan buffer khusus dalam penyimpanan primer.
e.
Data tersebut ditransfer
ke dalam area input program aplikasi.
f.
DBMS mengembalikan pengendalian ke
program aplikasi.
g.
Program aplikasi menggunakan data.
Jenis-jebis
database
Ada beberapa jenis database yang biasa digunakan untuk
menyimpan data sesuai dengan kebutuhan
diantaranya adalah: Microsoft excel, Microsoft Access dan untuk keperluan
data yang lebih besar kita dapat menggunakan Oracle Database dan SQL.
Konsep Sistem, Data dan Informasi
01.56
No comments
Karakteristik Sebuah Sistem
Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliraninformasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Karaktristik sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran.
Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai unsur yang saling melengkapi karena satunya dari maksud, tujuan atau sasaran
2. Model Umum Sebuah Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan, pengolah data dan keluaran. Sifat yang menentukan dan membatasi sebuah sistem membentuk “sempadan“-nya (boundary). Sistem berada di dalam sempadan tersebut. “Lingkungan” adalah yang berada di luar sempadan.
Jenis-Jenis Sistem
Sistem Tertutup dan Terbuk
Sistem Deterministik dan Probabilistik
Pengertian Data
Data dapat didefinisikan sebagai fakta yang tercatat tentang suatu objek. Jadi apapun yang berupa catatan tentang suatu objek dapat disebut data. Data sebagai bahan baku informasi, dapat juga didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda dan sebagainya.
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Syarat-syarat sebuah data:
· Obyektif, data sesuai dengan keadaan sebenarnya atau kenyataan.
· Relevan, sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang diinginkan.
· Standard error kecil.
Macam-macam data
1. Berdasarkan sifatnya
· Data kwantitatif, data dalam bentuk angka atau bilangan, Contohnya: 6,4,3,4,7
· Data kwalitatif, data bukan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk pernyataan dan atau kategori, Contohnya: Baik, buruk.
2. Berdasarkan sumbernya
· Data internal, data yang berasal dari dalam organisasi.
· Data eksternal, data yang berasal dari luar organisasi.
3. Berdasarkan cara memperoleh
· Data primer, data yang diperoleh dari sumber pertama/sumber data, data ini biasanya belum diolah.
· Data sekunder, data yang diperoleh dari pihak kedua,data ini biasanya sudah dalam keadaan diolah.
4. Berdasarkan cakupannya
· Data Sensus, diperoleh dari populasi.
· Data Sampel, siperoleh dari sampel.
5. Berdasarkan skala pengukurannya
· Nominal
· Ordinal
· Interval
· Rasio
Definisi Informasi
Definisi umum untuk “Informasi” dalam pemakaian sistem informasi adalah “Data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Jadi segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai informasi.
Informasi, dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri,diantaranya:
1. Benar atau Salah.
Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
2. Baru
Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
3. Tambahan
Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
4. Korektif
Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya.
5. Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
Sehingga kesimpulan dari semua itu adalah menunjukkan bahwa:
Sistem Informasi Manajemen disingkat SIM, adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi mengelola informasi bagi manajemen organisasi. Peran informasi di dalam organisasi dapat diibaratkan sebagai darah pada tubuh manusia. Tanpa adanya aliran informasi yang sehat, organisasi akan mati. Di dalam organisasi, SIM berfungsi baik untuk pengolahan transaksi, manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan. Konsep SIM sebenarnya telah ada sebelum komputer muncul, yaitu dimana segala macam informasi di dalam organisasi harus diolah dengan cepat, teliti dan andal.
Informasi merupakan salah satu elemen dalam manajemen perusahaan. Agar informasi dapat mengalir lancar, para manager perlu menempatkan informasi dalam suatu kerangka sistem. Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
sumber : diambil dari berbagai sumber
Sabtu, 06 April 2013
Enterprise Architecture Planning (EAP)
21.52
No comments
Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang semakin pesat sehingga tentunya berdampak pada perilaku dan peta persaingan bagaimana cara mengelola perusahaan yang akhirnya berpengaruh pada perkembangan bisnis dunia.Suatu perusahaan terutama perusahaan besar yang memiliki banyak kantor cabang di berbagai daerah hendaknya perlu mengetahui dimana kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sehingga dapat membuat suatu strategi efektif pemanfaatan sumber daya yang dimiliki agar dapat menempatkan diri pada persaingan bisnis dunia. Dengan demikian kesinergian informasi antara perusahaan induk dengan kantor cabangnya dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini pemanfaatan teknologi informasi, berperan penting untuk membantu sistem informasi perusahaan yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan sehingga dapat memberikan hasil yang nyata bagi perusahaan.Salah satu cara umtuk meningkatkan kinerja di suatu perusahaan yaitu menentukan sistem informasi yang dirancang sesuai perkembangan organisasi bisnis perusahaan dengan melakukan pendekatan modern yaitu Enterprise Architecture Planning (EAP) untuk mendukung visi misi perusahaan yang harus diterjemahkan dalam beberapa sasaran, target dengan ukuran-ukuran yang terperinci yang nantinya dapat digunakan sebagai pedoman langkah perusahaan untuk mengarahkan dan mengorganisir rencana pengembangan sistem informasi terintegrasi. Tahapan pembangunan EAP adalah tahap untuk memulai, tahap memahami kondisi saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan, dan tahap untuk menyusun rencana dalam mencapai visi masa depan. Peta strategi (Strategy Map) digunakan untuk menghubungkan antara arsitektur enterprise dengan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan. Peta strategi dapat dibedakan dalam 4 perspektif yaitu: (1) Perspektif Finansial yang berisi obyektif apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan finansial perusahaan, (2)Perspektif Pelanggan yang berisi obyektif apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan kepada pelanggan perusahaan, (3)Perspektif Bisnis Internal perusahaan berisi obyektif yang dihasilkan dari proses penciptaan nilai (value-creating process) dari (4)Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran yang terdiri dari tiga aset tidak nyata (intangible assets) yaitu kapital manusia (human capital), kapital informasi (information capital), dan kapital organisasional (organizational capital). Selanjutnya dengan menggunakan Balanced Score Card, perusahaan dapat mempertimbangkan target pengukuran atas pencapaian langkah-langkah nyata yang harus dilakukan untuk mewujudkan obyektif perusahan sehingga dapat diketahui kebutuhan Teknologi Informasi yang diperlukan oleh perusahaan, yang nantinya akan dijelaskan dalam kapital informasi yang terdiri dari portofolio aplikasi. Portofolio aplikasi dipetakan dalam tiga pemrosesan yaitu pemrosesan transaksi, pemrosesan analisis, dan pemrosesan transformasional. Dalam capital informasi dapat diketahui kebutuhan portfolio aplikasi yang diperlukan untuk menunjang pencapaian tujuan utama (goals) dari perusahaan tersebut. Hasil dari perencanaan arsitektur enterprise berupa suatu blueprint (cetak biru) untuk arsitektur aplikasi serta rencana implementasinya. Cetak biru menyediakan berbagai sudut pandang yang masing-masing mengekspresikan kedetilan dari setiap level. Cetak biru arsitektur enterprise bertujuan untuk menyediakan kebutuhan dengan tingkat kerincian yang memadai dalam menerapkan ide membangun sistem.
Pengertian Sistem Informasi Perusahaan
· Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat
melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara
terintegrasi dan terkoordinasi
· Disebut juga EntIS (Enterprise Information System)
· Pengertian Lain : Platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu informasi secara logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara
terintegrasi dan terkoordinasi
· Disebut juga EntIS (Enterprise Information System)
· Pengertian Lain : Platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu informasi secara logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
Enterprise Information System ( EntIS )
· Alasan penggunaan Enterprise karena sistem ini mencangkup seluruh set proses yang
digunakan oleh organisasi,
- Manufaktur
- Penjualan
- Pembeliaan
- Dan fungsi bisnis lainnya.
· Tujuan EntIS :
- Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di
sebuah organisasi
- EntIS menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah
keputusan dalam merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.
· Contoh EntIS :
- ERP, merupakan sistem yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber
daya manufaktur (MRP) yang berasal dari area manufaktur.
digunakan oleh organisasi,
- Manufaktur
- Penjualan
- Pembeliaan
- Dan fungsi bisnis lainnya.
· Tujuan EntIS :
- Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di
sebuah organisasi
- EntIS menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah
keputusan dalam merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.
· Contoh EntIS :
- ERP, merupakan sistem yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber
daya manufaktur (MRP) yang berasal dari area manufaktur.
Perencanaan Strategis Informasi
Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana bagi pengelolaan
analisis, perancangan dan pengembangan system berbasis komputer [5]. Dalam metodologi kerekayasaan informasi, tiap langkah dapat dilihat dari dua sisi, yaitu data dan aktivitas. Untuk perencanaan strategi informasi di sisi data, arah tinjauan strategisnya adalah terhadap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh enterprise. Sedangkan di sisi aktivitas, arah tinjauan strategisnya adalah dalam hal pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise
analisis, perancangan dan pengembangan system berbasis komputer [5]. Dalam metodologi kerekayasaan informasi, tiap langkah dapat dilihat dari dua sisi, yaitu data dan aktivitas. Untuk perencanaan strategi informasi di sisi data, arah tinjauan strategisnya adalah terhadap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh enterprise. Sedangkan di sisi aktivitas, arah tinjauan strategisnya adalah dalam hal pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise
Enterprise Architecture Planning
Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan metode yang dikembangkan untuk membangun arsitektur enterprise [7]. Dalam ZF, EAP mencakup baris pertama dan kedua dari tiga kolom pertama seperti terlihat pada gambar 2. Tahapan pembangunan EAP adalah tahap untuk memulai, tahap memahami kondisi saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan, dan tahap untuk menyusun rencana dalam mencapai visi masa depan.
Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan metode yang dikembangkan untuk membangun arsitektur enterprise [7]. Dalam ZF, EAP mencakup baris pertama dan kedua dari tiga kolom pertama seperti terlihat pada gambar 2. Tahapan pembangunan EAP adalah tahap untuk memulai, tahap memahami kondisi saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan, dan tahap untuk menyusun rencana dalam mencapai visi masa depan.
Evolusi Sistem Informasi Perusahaan
Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses oleh
seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.
· Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi
- Berevolusi menjadi Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Alasan penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena para
manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah terjadi di dalam bisnis,
mereka ingin mengendalikan bisnis di masa depan.
- Berevolusi menjadi Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP)
MRP pertama kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi
permasalahan pengendalian persediaan yang rumit.
· MRP II
- Menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-prose
yang Terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai
sistem Informasi terpisah untuk proses tersebut.
- Menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan
berbagai Proses yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan.
seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.
· Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi
- Berevolusi menjadi Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Alasan penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena para
manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah terjadi di dalam bisnis,
mereka ingin mengendalikan bisnis di masa depan.
- Berevolusi menjadi Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP)
MRP pertama kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi
permasalahan pengendalian persediaan yang rumit.
· MRP II
- Menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-prose
yang Terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai
sistem Informasi terpisah untuk proses tersebut.
- Menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan
berbagai Proses yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasi mengenai berbagai proses di dalam batas perusahaan dikonsolidasi.
Penerapan Sistem Informasi Perusahaan
Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika memulai untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan (EntIS), yaitu :
1. Pemilihan Penjual Perangkat Lunak
2. Pelatihan Pemakai
3. Pendekatan Peralihan
menerapkan sistem informasi perusahaan (EntIS), yaitu :
1. Pemilihan Penjual Perangkat Lunak
2. Pelatihan Pemakai
3. Pendekatan Peralihan
Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan
· Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum
penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan system informasi
perusahaan terdahulu.
· Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan kemungkinan
kegagalan sistem informasiperusahaan :
- Mengerti kerumitan organisasi.
- Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
- Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan.
· Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum
penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan system informasi
perusahaan terdahulu.
· Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan kemungkinan
kegagalan sistem informasiperusahaan :
- Mengerti kerumitan organisasi.
- Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
- Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan.
Sistem Informasi Perusahaan dan Web
1. Kemudahaan Penggunaan
- Web browser umum digunakan oleh pekerja kantor serta memiliki interface
yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
- Komunikasi ke pelanggan atau mitra bisnis melalui web browser membuat
perangkat lunak ERP tidak perlu dipasang pada komputer organisasi.
- World Wide Web dapat menyediakan Web portal — tempat umum dimana
para pengunjung web dapat menjalankan aplikasi dan jasa lain untuk berbagai
aplikasi dari penjual ERP.
2. Masalah Pelanggan
- Perbedaan metode interaksi bisnis-kebisnis dengan interaksi bisniskekonsumen
dapat menciptakan kesulitan bagi organisasi yang menggunakan
aplikasi ERP.
- Untuk mempermudah masalah, organisasi dapat memilih hanya
memperbolehkan transaksi bisnis-ke-bisnis untuk berhubungan dengan sistem
informasi perusahaan mereka.
1. Kemudahaan Penggunaan
- Web browser umum digunakan oleh pekerja kantor serta memiliki interface
yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
- Komunikasi ke pelanggan atau mitra bisnis melalui web browser membuat
perangkat lunak ERP tidak perlu dipasang pada komputer organisasi.
- World Wide Web dapat menyediakan Web portal — tempat umum dimana
para pengunjung web dapat menjalankan aplikasi dan jasa lain untuk berbagai
aplikasi dari penjual ERP.
2. Masalah Pelanggan
- Perbedaan metode interaksi bisnis-kebisnis dengan interaksi bisniskekonsumen
dapat menciptakan kesulitan bagi organisasi yang menggunakan
aplikasi ERP.
- Untuk mempermudah masalah, organisasi dapat memilih hanya
memperbolehkan transaksi bisnis-ke-bisnis untuk berhubungan dengan sistem
informasi perusahaan mereka.
Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan
· Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk
membuat prediksi ke masa depan.
· Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat prediksi ke
masa depan, yaitu :
- Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
- Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi
manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan
mengendalikan berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses
dan data).
· Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk
membuat prediksi ke masa depan.
· Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat prediksi ke
masa depan, yaitu :
- Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
- Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi
manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan
mengendalikan berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses
dan data).
Alat –alat pengembangan ERP yang dipercepat
Waktu dua tahun untuk penerapan SIM perusahaan terlalu lama bagi banyak organisasi . Mereka mungkin memiliki pasar yang terlalu bergejolak , mereka mungkin organisasi kecil tanpa sumber daya yang cukup untuk mendukung proyek selama dua tahun , atau mereka mungkin perlu bereaksi cepat untuk mendukung SIM perusahaan pesaing . apa pun alasan nya , penjual ERP harus memuaskan pelanggan untuk mempertahan kan pertumbuhan industri yang fenomenal .
KESIMPULAN
Sistem Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis computer yang dapat melaksanakan semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan koordinasi . system perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah system yang memampukan manajemen berbagai proses internal organisasi . memperluas konsep tersebut melampaui batas-batas organisasi melampaui control organisasi sangat memperumit masalah . Sistem informasi ada karena perangkat keras computer yang penuh daya dan realatif murah ,perangkat lunak system manajemen database yang canggih ,dan kebetulan organisasi untuk memanfaatkan dat di seluruh proses bisnisnya. Banyak pendiri industri computer idak dapat membayangka ndampak yang dibuat teknologi informasi pada pengambilan keputusan manajerial .selama komputer dan perangakat lunak terus meningkat dayanya dan semakin murah , para manajer haurs melihat ke masa depan dan mempersiapkan organisasi mereka untuk memanfaaatkan kemajuan teknoologi Kebutuhan atas system informasi perusaaahaan begitu besar sehingga suatu industri baru telah berkembang untuk menyediakan perangakat lunak ERP untuk mendukung sitem tersebut . industri ini sudah besar dan berkembang sangat pesat .perangkat lunak yang dihasilkan oleh industri ini khusus dan sangat mahal untuk dikembangkan . lima perusahaan mendominasi industri ini . yang terbesar ,SAP ,sam dengan gabungan empat penjual lain . Beberapa proyek SIM perusahaan gagal .hasil ini bias sangat membebani perusahaan karenaitu begitu besarnya jumlah uang dan usaha manusia yang diperlukan untuk menerapkan SIM perusahaan . Namun , manfaat potensialnya begitu besarnya sehingga bahkan organisasi yangtelah gagal sering memulai prosesnya lagi . Di dalam model yang dikemukakan dalam makalah ini adalah hasil kombinasi antara metodologi EAP dengan analisis portofolio aplikasi. Kombinasi dilakukan secara serial dengan melakukan metode EAP terlebih dahulu. Pemahaman atas proses bisnis yang dijalankan perusahaan merupakan hal kritis pada saat mengembangkan EAP. Arsitektur yang dibuat seharusnya merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut, akan tetapi kultur dan aturan perusahaan seringkali menghambat pelaksanaan identifikasi proses bisnis tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)